Janganlah berkata keji dan kotor,
kalaupun ada orang yang men-caci maki ataupun mengajak berkelahi/ bertengkar,
hendaklah mengatakan maaf saya sedang sabar.
Sebenarnya diperlukan sebuah benteng dalam kehidupan ini
agar manusia tahu diri. Mana hal yang harus dilakukan, mana yang tidak.
Kesabaran akan membawa manusia untuk memahami setiap hal yang diinginkan ada jalan
(cara)nya. Seperti di bulan Ramadhan ini, orang
berpuasa untuk menahan lapar dan haus tetapi ada waktunya untuk makan dan minum. Bahkan, kondisi ini akan melatih manusia untuk mampu bertahan
di suasana-suasana genting.
Dalam keadaan lapar dan haus,
manusia itu akan bersifat sensitif. Sedikit tersinggung,
maka emosi akan naik dan dikala itu pula manusia diperintahkan untuk bersabar oleh agama. Ramadhan, adalah bulan yang memiliki makna dimana bulan tersebut manusia dilatih untuk menghadapi 11 bulan ke depan. Tujuan pelatihannya adalah bagaimana kesabaran itu dapat menjadi bingkai kehidupan manusia.
Sehingga dengan adanya bingkai kesabaran hidup manusia akan dihiasi oleh nilai-nilai yang indah.
Ada tiga tempat
yang umum dalam melaksanakan kesabaran. Yang
pertama adalah sabar dalam melaksanakan taat (Perintah Allah SWT).
Yaitu sebuah kesabaran dalam hal mengikuti aturan-aturan Allah. Hal
itu dikarenakan apabila manusia sudah meng-ikrarkan diri untuk bersedia melaksanakan perintah
Allah, di kala itu pula cobaan, godaan, tantangan dan rintangan selalu datang.
Yang
kedua adalah sabar dalam meninggalkan maksiyat. Dalam persoalan ini,
banyak bujukan dan rayuan untuk melakukan hal yang dilarang. Semakin tinggi nilai taat,
semakin tinggi pula keinginan untuk meninggalkan maksiyat maka semakin berat pula
cobaan yang akan dihadapi. Oleh karena itu,
kesabaran itu sangat diperlukan untuk meninggalkan larangan-larangan Allah.
Lalu hal yang
terakhir adalah kesabaran ketika mendapatkan musibah. Yaitu,
sabar dalam menghadapi kesulitan, cobaan dan ujian dalam bentuk apapun.
Apabila kesabaran tidak menjadi bingkai dalam menghadapi kesusahan,
manusia akan mengalami penyakit mental. Seolah-olah tidak memiliki semangat untuk hidup lagi.
Tetapi sebaliknya, manusia akan seperti karang di tengah samudra.
Tak takut dihantam oleh gelombang besar pun tetap berdiri kokoh.
Sabar tentunya tidak memiliki batasan
di segala kehidupan manusia. Orang yang mau berkorban,
ikhlas dalam berkorban dan sabar dalam melaksanakan taat tidak akan memberikan manusia kerugian.
“Surga dan jalan yang menuju ke sana dipenuhi dengan hal-hal yang tidak menyenangkan.
Sebaliknya neraka dan jalan menuju ke sana diselimuti oleh hal-hal yang menyenangkan”.
Posting Komentar