Menurut Surah Al-Anfal ayat 2, di
dalam surat ini ada tiga karakteristik utama tentang orang-orang mukmin. Yaitu,
ciri pertama adalah ketika disebut nama Allah bergetar hatinya. Kemudian yang
kedua ketika dibacakan ayat-ayat Allah bertambah keimanannya. Dan yang terakhir kepada
Allah seorang muslim wajib bertawakkal.
Seorang yang
beriman kepada Allah akan memiliki kepekaan dan sensitifitas yang tinggi.
Ketika ada ayat 183 pada surah Al-Baqarah,
maka seorang mukmin akan mendengar dan mentaati perintah Allah SWT
untuk melaksanakan Puasa. Ada beberapa ciri dari seseorang yang
dikenakan wajib untuk berpuasa.
Yang
pertama adalah seorang Muslim. Syarat seseorang wajib untuk berpuasa haruslah beragama
Islam. Seseorang yang tidak beragama Islam maka tidak akan dikenakan kewajiban untuk berpuasa.
Yang
kedua adalah diberikan kepada seorang mukmin. Di dalam surah Al-Baqarah 183,
ada kalimat “wahai orang-orang mukmin” Hal ini berarti bahwa puasa itu diwajibkan bagi
orang-orang yang beriman.
Dan yang
ketiga adalah Muqallaf yang berarti perpaduan antara baligh dan berakal. Seseorang
yang sudah baligh kemudian berakal sehat, maka wajib berpuasa. Seperti kata Nabi,
ada tiga hal yang akan tidak diberikan tugas untuk berpuasa. Yaitu orang yang tidur sampai ia bangun, anak kecil sampai ia dewasa, dan orang gila sampai ia sadar.
Dan yang
keempat adalah bagi yang mampu berpuasa. Artinya tidak semua orang
dapat berpuasa sebab ada kelemahan.
Yaitu kelemahan dalam jangka waktu pendek dikarenakan sakit dan jangka waktu panjang seperti
para orang yang berumur dan renta.
Menurut Al-Quran
surah Al-Baqarah ayat 184 menyatakan bahwa puasa telah ditetapkan waktunya,
barangsiapa yang sakit atau juga dalam keadaan bepergian,
maka ia diperbolehkan untuk tidak berpuasa namun wajib meng-qadanya,
sebab puasa lebih baik pada dirimu sendiri. Seseorang yang
sakitnya dalam jangka waktu pendek itu disebut dengan kelemahan sementara.
Ia diperbolehkan untuk berbuka ketika sakit, namun wajib untuk mengganti dan membayar puasa tersebut setelah bulan Ramadhan.
Yang kedua adalah orang yang sudah tua dan renta, yaitu orang yang
memiliki kelemahan dalam waktu yang panjang. Maka bagi mereka tidak diwajibkan berpuasa.
Yang
kelima adalah muqim. Seseorang yang bermuqim atau tidak safar, maka wajib menunaikan puasa.
Sedangkan orang yang sedang safar (musafir, yang sedang bepergian)
maka akan mendapatkan rukhsah. Yakni untuk tidak berpuasa,
namun wajib menggantinya setelah bulan Ramadhan. Sebab puasa adalah yang terbaik walaupun membayar fidyah.
Dan yang
terakhir adalah orang yang tidak berhalangan.
Kalimat ini menandakan kalau ternyata ada udhur syar’i secara fitrah yang
diterima oleh makhluk Allah terutama perempuan. Ketika wanita mengalami haid,
nifas maka hal ini menandakan tidak wajib orang tersebut melaksanakan puasa. Dan
sebaliknya apabila mereka melaksanakan puasa, hal tersebut haram hukumnya.
Itulah keenam karakteristik
yang diajarkan Allah dan Rasul-Nya siapa saja yang wajib berpuasa.
Tentunya semoga artikel ini bermanfaat dan dapat meningkatkan keimanan sehingga menjadi
orang-orang yang bertaqwa.
Posting Komentar