Zakat mempunyai dua makna penting. Yang pertama adalah penyucian dan yang kedua adalah pengembangan. Ada sesuatu yang perlu disucikan dan begitu pula ada yang perlu dikembangkan. Maka, harta perlu disucikan dan perlu dikembangkan. Begitu pula dengan manusia, untuk mengembangkan diri maka mereka perlu untuk mensucikan dirinya sendiri.

Dengan demikian, zakat fitrah adalah penyucian diri manusia sekaligus pengembangannya. Salah satu makna dalam fitrah adalah asal kejadian. Menurut hadist Rasullullah SAW, “Setiap yang lahir, dilahirkan atas dasar Fitrah” Karena setiap yang lahir membawa bersamanya Fitrah, maka setiap yang lahir hendaknya dizakati dan berzakat.

Siapapun yang lahir pada akhir detik dari bulan Ramadhan dan hidup hanya sedetik setelah berbuka, maka dia wajib dizakati. Dengan demikian ada kewajiban bagi setiap yang hidup untuk berzakat fitrah selama dia memiliki kelebihan untuk dirinya dan yang wajib diberinya pangan sehari semalam.

Zakat fitrah adalah lambang kesediaan setiap kita untuk memberikan hidup kepada orang lain. Lambang kesediaan kita untuk memberi pangan bagi siapapun. Apalagi ssalah satu ciri keberagamaan menurut Al-Quran menganjurkan untuk memberikan pangan yaitu:

Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? (1) Itulah orang yang menghardik anak yatim, (2) dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin (3) QS: Al-Ma’un 1-3

Zakat fitrah juga bertujuan mengembangkan diri kita sebagai manusia. Manusia diciptakan dengan banyak potensi. Allah menganugerahkan manusia dengan begitu banyak potensi dan itu harus dikembangkan dalam rangka kehidupan dunia dan akhirat. Sewaktu seorang manusia berada dalam perut ibunya, ada sekian banyak organ tubuhnya tidak berfungsi pada saat itu. Namun, ketika ia lahir, organnya berfungsi. 

Dalam kehidupan dunia ini, manusia memiliki banyak potensi itu harus dikembangkan. Sebagian diantaranya baru berfungsi dengan baik ketika manusia meninggalkan dunia ini. Suatu dalam perut, manusia telah memiliki mulut tetapi mulut itu belum berfungsi dan berfungsi ketika berada di dunia ini. Begitu pula otak dan mata, di dalam perut belum berfungsi. Namun, seiring berada di dunia ia berkembang dengan sendirinya namun sebahagian diantaranya harus diusahakan untuk terus berkembang demi mencapai kehidupan sebagaimana layaknya manusia terhormat.

DI akhirat nanti, ada fungsi-fungsi yang telah dikembangkan di kehidupan dunia ini. Dan itulah yang berfungsi dengan baik jika manusia mampu mengembangkannya. Mata, kepala berfungsi baru setengah fungsinya dalam kehidupan dunia ini. Tetapi menjelang kematian, kata Al-Quran "Ketika itu kami buka tabir yang menutupi matamu sehingga matamu saat ini amat tajam ketika itulah seseorang dapat melihat malaikat. Dan pada saat itu seseorang dapat melihat hal-hal yang tidak mampu dilihatnya dalam kehidupan dunia ini".

Manusia dianugerahkan mata hati yang mestinya dapat dikembangkan. Sehingga mata hati itu dapat berfungsi dalam kehidupan dunia ini sebagaimana kelak ia berfungsi sangat baik dalam kehidupan akhirat. Maka kesimpulannya adalah melalui zakat fitrah setelah berpuasa, manusia berkewajiban untuk memberi hidup sekaligus mengembangkan diri dan wawasan manusia.

Posting Komentar

 
Top