Orang berkata, “Jika anda menghendaki dunia, maka raihlah ilmu. Jika anda menghendaki akhirat, raihlah ilmu. Jika anda menghendaki keduanya, raihlah ilmu” Apa sebenarnya yang dikatakan dengan ilmu? Dari pemahaman bahasa, pada mulanya Ilmu memiliki arti sesuatu yang jelas. Itu sebabnya dari akar kata yang sama lahir kata Alam dan Alamat. Yang berarti tanda yang jelas. Ilmu bukan saja diperoleh melalui proses belajar dan mengajar.

Ilmu adalah cahaya yang membimbing langkah-langkah manusia menuju kebahagiaan hidup dunia dan akhirat. Ilmu yang diperoleh melalui proses belajar dan mengajar ada di benak manusia. Sedangkan ilmu yang bernama cahaya ada di dalam hati manusia.

Manusia diperintahkan untuk menuntut ilmu apa saja. Syaratnya hanya satu, yaitu demi nama Tuhan. Ilmu yang didasari atas nama Allah. Maka ia akan bermanfaat sehingga selalu memberikan dampak positif dalam hidup pribadi, kelompok, masyarakat dan bahkan kemanusiaan secara menyeluruh.

Ilmu tidak berteduh, dengan demikian harus ada prioritas. Pilihlah ilmu yang mendukung aktifitas anda. Tentunya, pentingnya suatu aktifitas apabila adanya tuntutan tanggung jawab dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu, pilihlah ilmu yang berkaitan dengan tanggung jawab anda agar amal anda menjadi amal ilmiah dan ilmu anda menjadi ilmu amaliyah. Dan siapa yang diberi ilmu amaliyah dan amal ilmiah maka merekalah yang diberi hikmah (kebijaksanaan) dan kebajikan yang banyak.

Ilmu itu tidak bertepi karena itu siapa yang menduga telah mencapai batas akhir dari ilmu maka dia pada hakikatnya telah mencapai batas akhir dari kebodohan. Semestinya semakin banyak yang diketahui, semakin sadar akan kebodohan diri sendiri. Banyak cara untuk meraih ilmu, tidak hanya dengan belajar dari buku. Belajar dari pengalaman juga salah satu cara untuk meraih ilmu. Tetapi, yang tidak kurang penting adalah amalkan ilmu itu sehingga dengan pengamalannya bertambah pengetahuan sendiri.

Manusia membutuhkan ilmu, tetapi disamping ilmu dibutuhkan pula iman. Iman bersumber dari hati dan ilmu bersumber dari akal. Untuk mencapai tujuan manusia, ilmu membantu manusia dalam pencapaiannya. Sedangkan dengan iman dan agama, itulah yang menunjukkan manusia arah yang dituju. Ilmu diibaratkan dengan air telaga yang jernih, tetapi ia tidak jarang mengeruhkan pemiliknya. Berbeda dengan iman yang diibaratkan dengan air bah dan gemuruhnya, tetapi selalu melahirkan ketenangan bagi pemiliknya.

Ilmu adalah hiasan lahir, iman adalah hiasan bathin. Ilmu memelihara manusia dari petaka duniawi dan iman memelihara seseorang dari petaka ukhrawi. Manusia membutuhkan keduanya dan langkah pertama untuk meraih keduanya adalah dengan ilmu atau pengetahuan atau sesuatu yang jelas. Tanpa iman, ilmu dapat digunakan untuk sesuatu yang buruk, bersifat petaka. Untuk itu, disamping ilmu dibutuhkan pula iman dan agama dalam kehidupan. Maka, dengan mengikuti tuntunan agama, Allah SWT melimpahkan ilmu kepada umat manusia. 

Posting Komentar

 
Top