Image from cdn.ar.com
Marhaban ya ramadhan, itulah ucapan yang diucapkan atau dibaca pada peristiwa penyambutan bulan Ramadhan. Makna marhaban ya Ramadhan, dalam KBBI kata marhaban diartikan antara lain sebagai ucapan selamat datang. Pengucapan selamat dating umumnya dilakukan untuk menyambut tamu yang dihormati. Demikian jugalah dalam mengucapkan selamat dating kepada bulan Ramadhan.

Pada awalnya kata marhaban, berarti sesuatu yang lapang atau luas. Seakan-akan orang yang mengucapkan marhaban kepada kepada siapa atau apa saja, menggambarkan bahwa hatinya lapang dalam menyambut kedatangannya. Tidak ada rasa kesal melainkan kegembiraan karena dalam bulan Ramadhan ada banyak sekali keistimewaannya. Ada malam yang lebih mulia dari 1000 bulan. Bahkan disimpulkan oleh nabi bahwa seandainya umatku mengetahui betapa banyak keistimewaan Ramadhan niscaya mereka mengharapkan sepanjang tahun adalah Ramadhan. 

Dari kata marhaban, juga lahir kata yang berarti tempat persinggahan untuk mengambil bekal sekaligus tempat untuk memperbaiki kendaraan. Perjalanan menuju Tuhan masih jauh, perjalanan ini memerlukan bekal dan boleh jadi dalam kehidupan, sebagai manusia, kendaraan yang kita gunakan ada kerusakan-kerusakannya.

Maka makna marhaban ya Ramadhan, wahai Ramadhan, memiliki arti berupa “Kami siap dalam bulan ini untuk mengambil sebanyak mungkin bekal menuju perjalanan menuju Tuhan. Dan dalam saat yang sama kami siap untuk memperbaiki apa yang rusak, meluruskan apa yang bengkok, menjernihkan apa yang keruh”.

Nabi SAW berpesan bahwa ada empat hal yang mestinya diraih oleh seorang Muslim dalam bulan ramadhan ini. Dua yang bila dilakukan akan mengundang ridha Allah SWT. Dan dua lagi yang mestinya jangan tidak, hendaknya diraih di bulan ramadhan ini. Dua hal yang mengundang ridha allah adalah ucapan laa ila ha illallah dan beristighfar. 

Nabi juga berkata bahwa jaddidu imanakum, perbaharuilah iman kamu. Ketika ditanya bagaimana memperbaharui iman? Beliau menjawab perbanyak mengucapkan laa ila ha illallah. Dalam kehidupan banyak debu-debu yang hinggap dalam aqidah keimanan. Sekiranya perlu untuk memperbaharuinya dalam bulan Ramadhan ini. Dalam bulan ini, banyak penyakit jiwa yang dilakukan dan perlu untuk diobati. Hal tersebutlah yang oleh nabi dimaksud dengan istighfar. Karena istighfar antara lain bermakna memperbaiki dan memperindah.

Dua hal yang jangan tidak harus diraih di bulan ini menurut sabda nabi adalah memohon surga-Nya dan berlindung dari neraka-Nya. Tak hanya sekedar memohon dalam bentuk doa tetapi yang dimaksud adalah melakukan kegiatan-kegiatan yang mengantar seseorang masuk ke sorga ilahi dan menghindari hal-hal yang menjadikan seseorang terhindar pula dari neraka. Sekali lagi apa yang diajarkan oleh nabi dapat ditempuh dengan memperbanyak amal kebajikan dan menghindari sedapat mungkin segala keburukan. Itulah yang menjadikan setan-setan terbelenggu dan pintu surga terbuka lebar. 

Bulan ini adalah bulan yang seharusnya manusia menanam benih kebaikan sebanyak mungkin agar jika tiba masa panen mereka dapat menuai buah yang diharapkan dan dapat membantu merekea ke surga ilahi sehingga dapat terhindar dari siksaannya.

Posting Komentar

 
Top